Senin, 30 Maret 2015

Batik Indramayu



Batik Indramayu
Indramayu adalah salah satu kota penghasil batik tepatnya daerah paoman. Adapun teknik yang digunakan umumnya menggunakan batik tulis. Batik yang paling banyak dihasilkan adalah kain jarit dan sarung. Salah satu teknik pembuatan batik Indramayu yaitu dengan teknik babar pisan yang artinya hanya sekali dalam memproses pedoloran. Cirri khas warna batik indramayu, yaitu gelap (tua) dan terang (putih) daerah ini termasuk daerah panas sehingga kedudukan malam dapat tetap dilihat dan jarang remuk. Oleh karena itu, susunan dasar putih untuk batik Indramayu cukup baik.
Batik Indramayu banyak menggunakan ragam hias yang berbentuk motif geometris diantaranya banji, kembang kapas, pintu-raja, obar-obir dan kawung. Sementara ragam hias flora dan fauna ditata secara dekoratif dan stilasi. 


Rabu, 25 Maret 2015

Batik Subang
           Kabupaten Subang merupakan daerah penghasil batik yang baru. Batik Subang sekarang sedang dalam proses pengembangan. mulai dari pengembangan motif dan pengembangan teknik pewarnaan. Salah satu motif khas dari batik Subang yaitu, batik bermotif nanas atau yang biasa disebut dengan batik ganasan. Sebelumnya saya pernah nulis tentang Batik dari daerah Subang, Jawa Barat


       Batik Subang ada sejak ditetapkan  Batik sebagai Warisan Budaya  milik Indonesia oleh UNESCO tahun 2009 lalu, akhirnya batik semakin berkembang. Perkembangan tersebut juga terjadi di kabupaten Subang, Jawa Barat. Meskipun kabupaten Subang tidak memiliki budaya dalam pembuatan batik, tapi kini di Subang juga mulai mengembangkan motif batik dengan ciri khas Kabupaten Subang, seperti batik ganasan. Menggambarkan ciri khas wilayah Subang, diantaranya motif batik ganasan yang terinspirasi corak buah nanas yang merupakan buah khas Subang. Adapula motif sisingaan, daun teh, kupu - kupu dan lain – lain yang menggambarkan flora, fauna dan kekayaaan budaya yang menjadi ciri khas wilayah Subang. 


Batik Tasikmalaya dan Ciamis

            Batik keratin berpengahuh kuat terhadap kebedaan ragam hias warna batik Tasikmalaya dan Ciamis yakni ragam hias lereng dan kawung dengan warna krem, coklat, dan hitam. Selain itu, batik pesisir juga meramaikan batik Tasikmalaya dan Ciamis seperti pada corak flora dan fauna serta sentuhan warnanya yang memakai zat pewarna sintetis seperti naphtol dan indigosol.


Batik Cirebon
            Batik Cirebon memiliki dua ciri utama , yaitu batik keratin dan batik bing-birin. Di samping itu, ada pula corak batik yang jarang dipakai untuk digunakan sehari-hari, tetapi sebagai symbol spiritual. Biasanya batik ini dihiasi dengan kaligrafi Arab, berisi penggalan-penggalan ayat Al-qur’an atau doa-doa dalam bahasa arab. Batik ini disebut kain besurek dan peminatnya kebanyakan orang-orang sumatera (Jambi dan Minangkabau) warna yang digunakan pada batik keratin Cirebon, yakmi putih (dasar), biru (indigo), dan coklat (soga). Selain itu, ragam hias yang dipakai berhubungan dengan mitologi yang berkembang di Cirebon seperti paksi naga, singa barong, taman arum, naga seba, dan sebagainya.
Penyusunan batik Cirebon berbentuk horizontal, terdiri atas tiga jalur yang menggambarkan jajaran atas, tengah, dan bawah.  Kebudayaan Islan banyak memengaruhi batik Cirebon dengan menghasilkan motif-motif mega mendung (awan) baik pada batik maupun pada ukir kayunya.


Tradisional Batik Sunda

Tradisional Batik sunda  


Inilah blog saya yang berjudul tradisional Batik Sunda

Batik adalah gambar/lukisan yang dibuat pada kain dengan bahan lilin dan pewarna (naphtol), menggunakan alat canting dan atau kuat serta teknik tutup-celup. Batik dapat berupa gambar pola ragam hias atau lukisan yang ekspresif, menggambar atau melukisndengan bahan lilin yang dipanasakan dan menggunakan alat canting atau kuas disebut membatik.
Ada juga kain yang diberi gambar motif batik yang pengerjaannya lebih modern dengan teknik printing. Kain seperti ini bukan kain batik, melainkan kain bermotif batik. Jika peralatan dan proses pengerjaan batik dimodernisasi, kita tidak lagi dapat menyebutnya sebagai membatik. Jika demikian yang ada hanyalah motif batik.
Ragam hias dalam seni rupa bias berfungsi mengisi kekosongan suatu bidang dan juga berfungsi simbolis. Sebagi contoh, ragam hias burung dalam nekara perunggu mempunyai symbol arwah nenek moyang. Ragam hias berekaitan dengan pola hias dan motif. Pola hias merupakan unsur dasar yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam merancang suatu hiasan. Sedangkan, motif hias merupakan pokok pikiran dan bentuk dasar dalam perwujudan ragam hias, yang meliputi segala bentuk alam ciptaan tuhan seperti manusia, binatang, tumbuhan, gunung, batuan, batuan,air, awan, dan lainnya serta hasil kreasi manusia. Jadi, ragam hias adalah susunan pola hias yang menggunakan motif hias dengan kaidah-kaidah tertentu pada suatu bidang atau suatu ruang sehimgga menghasilkan bentuk yang indah.

Batik Indramayu
Indramayu adalah salah satu kota penghasil batik tepatnya daerah paoman. Adapun teknik yang digunakan umumnya menggunakan batik tulis. Batik yang paling banyak dihasilkan adalah kain jarit dan sarung. Salah satu teknik pembuatan batik Indramayu yaitu dengan teknik babar pisan yang artinya hanya sekali dalam memproses pedoloran. Cirri khas warna batik indramayu, yaitu gelap (tua) dan terang (putih) daerah ini termasuk daerah panas sehingga kedudukan malam dapat tetap dilihat dan jarang remuk. Oleh karena itu, susunan dasar putih untuk batik Indramayu cukup baik.
Batik Indramayu banyak menggunakan ragam hias yang berbentuk motif geometris diantaranya banji, kembang kapas, pintu-raja, obar-obir dan kawung. Sementara ragam hias flora dan fauna ditata secara dekoratif dan stilasi. 




Batik Cirebon
            Batik Cirebon memiliki dua ciri utama , yaitu batik keratin dan batik bing-birin. Di samping itu, ada pula corak batik yang jarang dipakai untuk digunakan sehari-hari, tetapi sebagai symbol spiritual. Biasanya batik ini dihiasi dengan kaligrafi Arab, berisi penggalan-penggalan ayat Al-qur’an atau doa-doa dalam bahasa arab. Batik ini disebut kain besurek dan peminatnya kebanyakan orang-orang sumatera (Jambi dan Minangkabau) warna yang digunakan pada batik keratin Cirebon, yakmi putih (dasar), biru (indigo), dan coklat (soga). Selain itu, ragam hias yang dipakai berhubungan dengan mitologi yang berkembang di Cirebon seperti paksi naga, singa barong, taman arum, naga seba, dan sebagainya.
Penyusunan batik Cirebon berbentuk horizontal, terdiri atas tiga jalur yang menggambarkan jajaran atas, tengah, dan bawah.  Kebudayaan Islan banyak memengaruhi batik Cirebon dengan menghasilkan motif-motif mega mendung (awan) baik pada batik maupun pada ukir kayunya.



Batik Tasikmalaya dan Ciamis
            Batik keratin berpengahuh kuat terhadap kebedaan ragam hias warna batik Tasikmalaya dan Ciamis yakni ragam hias lereng dan kawung dengan warna krem, coklat, dan hitam. Selain itu, batik pesisir juga meramaikan batik Tasikmalaya dan Ciamis seperti pada corak flora dan fauna serta sentuhan warnanya yang memakai zat pewarna sintetis seperti naphtol dan indigosol.

Batik Subang
           Kabupaten Subang merupakan daerah penghasil batik yang baru. Batik Subang sekarang sedang dalam proses pengembangan. mulai dari pengembangan motif dan pengembangan teknik pewarnaan. Salah satu motif khas dari batik Subang yaitu, batik bermotif nanas atau yang biasa disebut dengan batik ganasan. Sebelumnya saya pernah nulis tentang Batik dari daerah Subang, Jawa Barat


       Batik Subang ada sejak ditetapkan  Batik sebagai Warisan Budaya  milik Indonesia oleh UNESCO tahun 2009 lalu, akhirnya batik semakin berkembang. Perkembangan tersebut juga terjadi di kabupaten Subang, Jawa Barat. Meskipun kabupaten Subang tidak memiliki budaya dalam pembuatan batik, tapi kini di Subang juga mulai mengembangkan motif batik dengan ciri khas Kabupaten Subang, seperti batik ganasan. Menggambarkan ciri khas wilayah Subang, diantaranya motif batik ganasan yang terinspirasi corak buah nanas yang merupakan buah khas Subang. Adapula motif sisingaan, daun teh, kupu - kupu dan lain – lain yang menggambarkan flora, fauna dan kekayaaan budaya yang menjadi ciri khas wilayah Subang. 


 


sumber : 
Lise Yusanti (Bibi)